Pengikut

Minggu, 09 Juni 2013

Renungan Malam : "SERATUS PERAK"


Sore itu, seorang anak kecil sedang bekerja pada emperan sebuah toko. Tangannya begitu hitam namun tetap cekatan. Rupanya dia sedang menyemir sepatu seorang pria yang duduk lebih tinggi darinya. Pria itu pun bertanya, “Mengapa kamu mau menyemir sepatu? Lagi pula upah yang akan kamu terima sedikit.”

Anak laki-laki itu pun menjawab, “Banyak atau sedikit upah yang akan saya dapatkan, bagiku tidak masalah asalkan aku bekerja dengan benar dan tidak mencuri milik orang lain.”

“Walau aku memberimu seratus perak?”

“Aku bersykur dengan seratus perak atas uasahaku sendiri, daripada seratus miliar bila aku mencuri uang orang lain.”

Pria itu menjadi sangat terkejut. Hatinya bergetar, ia baru saja ingat atas ratusan miliar yang ia terima kemarin sebagai suap. Ia merasa malu dan merasa bahwa hidupnya lebih rendah dari seorang tukang semir sepatu.

Orang lebih banyak yang tergila-gila terhadap harta sehingga membutakan mata, hati dan pikiran mereka. Berkat tidak akan datang sendiri jika kita tidak melakukan suatu usaha. Buah tidak akan kita petik jika kita tidak pernah menanamnya. Kita diberikan akal budi oleh Tuhan dengan tujuan untuk menggunakannya ketika bekerja. Saat kita sudah berdoa dan berusaha dengan baik, maka giliran Tuhanlah yang memberkati.

Thanks to : renunganhariankristen.net

Tidak ada komentar:

Posting Komentar