Elektrokardiogram (EKG)
adalah grafik yang dibuat oleh sebuah elektrokardiograf, yang
merekam aktivitas kelistrikan jantung dalam
waktu tertentu. Namanya terdiri atas sejumlah bagian yang berbeda: elektro,
karena berkaitan dengan elektronika, kardio,
kata Yunani untuk jantung, gram,
sebuah akar Yunani yang berarti "menulis". Analisis sejumlah
gelombang dan vektor normal depolarisasi dan repolarisasi menghasilkan
informasi diagnostik yang penting.
§ Merupakan standar emas untuk
diagnosis aritmia jantung
§ EKG
memandu tingkatan terapi dan risiko untuk pasien yang dicurigai ada infark otot jantung akut
§ EKG
membantu menemukan gangguan elektrolit (mis. hiperkalemia dan hipokalemia)
§ EKG
memungkinkan penemuan abnormalitas konduksi (mis. blok cabang berkas kanan
dan kiri)
§ EKG
digunakan sebagai alat tapis penyakit jantung iskemik selama uji stres jantung
§ EKG
kadang-kadang berguna untuk mendeteksi penyakit bukan jantung (mis. emboli paru atau hipotermia)
Elektrokardiogram
tidak menilai kontraktilitas jantung
secara langsung. Namun, EKG dapat memberikan indikasi menyeluruh atas
naik-turunnya suatu kontraktilitas.
Cara kerja EKG
Pasien
berbaring dengan bagian dada bebas dari pakaian dan bahan-bahan logam
yangdipakai seperti cincin, jam tangan, ikat pinggang, dsb sebaiknya
dibuka agar tidak menggangu rekaman. Oleskan cream atau jelly
pada tempat dimana akan dipasang elektrodauntuk merungangi
resistensi. Pasanglah keempat elektroda ekstremitas
pada kedua pergelangan tangan dan kedua pergelangan kaki pada bagian
medial. Pasanglah elektrodatersebut dengan ketat. Hubungkan kabel sadapan
pada EKG dan ujung-ujungnya dihubungkan pada EKG Dan ujung-ujungnya dihubungkan
pada elektroda yang sesuai.Pasanglah elektroda pada dada sbb;V1 : parasternal
dextra intercostalis 4 (merah)V2 : parasternal sinistra intercostalis 4
(kuning)V3 : pada pertengahan antara V2 dan V4 (hijau)V4 : pada linea midclavicula
kiri intercostralis 5 (coklat)V5 : pada linea axillaris anterior (hitam)V6 :
pada linea midaxillaris (ungu)Hubungkan pada ujung-ujung kabel
sadapan pada elektroda dada yang sesuai. Hubungkanlah EKG pada sumber
listrik.Hal-hal yang diperhatikan saat perekaman, yaitu :Keadaan sekitar pasien.
Keadaan psikologis pasienHasil rekaman EKG4.Tindakan setelah pemasangan EKG. Cabut
keempat elektroda ekstremitas. Cabut keenam elektroda dada. Matikan alat
perekam EKG. Rapikan klien. Kembalikan alat-alat ke tempat semula.
Cara sistematis untuk membaca foto thorax
1. Cek apakah
foto dibuat dalam keadaan inspirasi penuh. Foto yang dibuat dalam keadaan ekspirasi
bisa menimbulkan salah diagnosa.
2. Cek apakah
exposure sudah benar
3. Cek apakah
posisi diafragama normal. Diafragma kanan biasanya lebih tinggi
daripadadiafragma kiri. Cek sinus costophrenikus.
4. Cek
mediastinum superior. Trakea dan massa abnorma
5. Cek
kelainan jantung dan pembuluh darah
6. Semua
corakan paru yang normal adalah vaskuler - Bayangan pada daerah
hilus harus memperlihatkan pembuluh darah yang menggambarkanarteri pulmonalis
dan vena-vena besar - Perubahan paru dapat mempengaruhi jantung
Sadapan
Grafik yang
menunjukkan hubungan antara elektrode positif, muka gelombang depolarisasi
(atau rerata vektor listrik), dan kompleks yang ditampilkan di EKG.
Kata sadapan memiliki
2 arti pada elektrokardiografi: bisa merujuk ke kabel yang menghubungkan sebuah
elektrode ke elektrokardiograf, atau (yang lebih umum) ke gabungan elektrode
yang membentuk garis khayalan pada badan di mana sinyal listrik diukur. Lalu,
istilahbenda sadap longgar menggunakan
arti lama, sedangkan istilah 12 sadapan EKG menggunakan arti yang
baru. Nyatanya, sebuah elektrokardiograf 12 sadapan biasanya hanya menggunakan
10 kabel/elektrode. Definisi terakhir sadapan inilah yang digunakan di sini.
Sebuah
elektrokardiogram diperoleh dengan menggunakan potensial listrik antara
sejumlah titik tubuh menggunakan penguat instrumentasibiomedis.
Sebuah sadapan mencatat sinyal listrik jantung dari gabungan khusus elektrode
rekam yang itempatkan di titik-titik tertentu tubuh pasien.
Saat bergerak
ke arah elektrode positif, muka gelombang depolarisasi
(atau rerata vektor listrik) menciptakan defleksi positif di EKG di
sadapan yang berhubungan.
Saat bergerak
dari elektrode positif, muka gelombang depolarisasi menciptakan defleksi negatif pada
EKG di sadapan yang berhubungan.
Saat bergerak
tegak lurus ke elektrode positif, muka gelombang depolarisasi (atau rerata
vektor listrik) menciptakan kompleks equifasik(atau isoelektrik) di EKG,
yang akan bernilai positif saat muka gelombang depolarisasi (atau rerata vektor
listrik) mendekati (A), dan kemudian menjadi negatif saat melintas dekat (B).
Ada 2 jenis
sadapan—unipolar dan bipolar. EKG lama memiliki elektrode tak berbeda
di tengah segitiga Einthoven (yang bisa diserupakan dengan ‘netral’ stop kontak
dinding) di potensial nol. Arah sadapan-sadapan ini berasal dari “tengah”
jantung yang mengarah ke luar secara radial dan termasuk sadapan (dada) prekordial
dan sadapan ekstremitas—VL, VR, & VF. Sebaliknya, EKG baru memiliki kedua
elektrode itu di beberapa potensial dan arah elektrode yang berhubungan berasal
dari elektrode di potensial yang lebih rendah ke tinggi, mis., di sadapan
ekstremitas I, arahnya dari kiri ke kanan, yang termasuk sadapan ekstremitas I,
II, dan III.
Catat bahwa
skema warna untuk sadapan berbeda antarnegara.
Sadapan I, II
dan III disebut sadapan ekstremitas karena pernah pokok
elektrokardiogafi benar-benar harus menempatkan tangan dan kaki mereka di ember
air asin untuk mendapatkan sinyal dari galvanometer senar Einthoven.
EKG seperti itu membentuk dasar yang kini dikenal sebagai segitiga
Einthoven. Akhirnya, elektrode ditemukan sehingga dapat ditempatkan secara langsung
di kulit pasien. Meskipun ember air asin sebentar saja diperlukannya,
elektrode-elektrode itu masih ditempatkan di lengan dan kaki pasien untuk
mengira-ngirakan sinyal yang diperoleh dari ember air asin itu.
Elektrode-elektrode itu masih menjadi 3 sadapan pertama EKG 12 sadapan modern.
Sadapan I
adalah dipol dengan
elektrode negatif (putih) di lengan kanan dan elektrode positif (hitam) di
lengan kiri.
Sadapan II
adalah dipol dengan elektrode negatif (putih) di lengan kanan dan elektrode
positif (merah) di kaki kiri.
Sadapan III
adalah dipol dengan elektrode negatif (hitam) di lengan kiri dan elektrode
positif (merah) di kaki kiri.
Sadapan aVR,
aVL, dan aVF merupakan sadapan ekstremitas tambahan, yang diperoleh dari
elektrode yang sama sebagai sadapan I, II, dan III. Namun, ketiga sadapan itu
memandang jantung dari sudut (atau vektor) yang berbeda
karena elektrode negatif untuk sadapan itu merupakan modifikasi terminal
sentral Wilson, yang diperoleh dengan menambahkan sadapan I, II, dan III
bersama dan memasangnya ke terminal negatif mesin EKG. Hal ini membidik elektrode
negatif dan memungkinkan elektrode positif untuk menjadi "elektrode
penjelajah" atau sadapan unipolar. Hal ini mungkin karena Hukum
Einthoven menyatakan bahwa I + (-II) + III = 0. Persamaan itu juga bisa
ditulis I + III = II. Ditulis dengan cara ini (daripada I + II + III = 0)
karena Einthoven membalik polaritas sadapan II di segitiga Einthoven, mungkin
karena ia suka melihat kompleks QRS tegak lurus. Terminal sentral Wilson
meratakan jalan untuk perkembangan sadapan ekstremitas tambahan aVR, aVL, aVF
dan sadapan prekordial V1, V2, V3, V4, V5, dan V6.
Sadapan aVR
atau "vektor tambahan kanan" memiliki elektrode positif (putih) di
lengan kanan. Elektrode negatif merupakan gabungan elektrode lengan kiri
(hitam) dan elektrode kaki kiri (merah), yang "menambah" kekuatan
sinyal elektrode positif di lengan kanan.
Sadapan aVL
atau "vektor tambahan kiri" mempunyai elektrode positif (hitam) di
lengan kiri. Elektrode negatif adalah gabungan elektrode lengan kanan (putih)
dan elektrode kaki kiri (merah), yang "menambah" kekuatan sinyal
elektrode positif di lengan kiri.
Sadapan aVF
atau "vektor tambahan kaki" mempunyai elektrode positif (merah) di
kaki kiri. Elektrode negatif adalah gabungan elektrode lengan kanan (putih) dan
elektrode lengan kiri (hitam), yang "menambah" sinyal elektrode
positif di kaki kiri.
Sadapan
ekstremitas tambahan aVR, aVL, dan aVF diperkuat dengan cara ini karena sinyal
itu terlalu kecil untuk berguna karena elektrode negatifnya adalah terminal
sentral Wilson. Bersama dengan sadapan I, II, dan III, sadapan ekstremitas
tambahan aVR, aVL, dan aVF membentuk dasar sistem rujukan heksaksial,
yang digunakan untuk menghitung sumbu kelistrikan jantung di bidang
frontal.
Penempatan
sadapan prekordial yang benar.
Sadapan
prekordial V1, V2, V3, V4, V5, dan V6 ditempatkan secara langsung di dada.
Karena terletak dekat jantung, 6 sadapan itu tak memerlukan augmentasi. Terminal
sentral Wilson digunakan untuk elektrode negatif, dan sadapan-sadapan
tersebut dianggap unipolar. Sadapan prekordial memandang aktivitas jantung
di bidang horizontal. Sumbu kelistrikan jantung di bidang horizontal
disebut sebagaisumbu Z.
Sadapan V1,
V2, dan V3 disebut sebagai sadapan prekordial kanan sedangkan V4, V5,
dan V6 disebut sebagai sadapan prekordial kiri.
Kompleks QRS
negatif di sadapan V1 dan positif di sadapan V6. Kompleks QRS harus menunjukkan
peralihan bertahap dari negatif ke positif antara sadapan V2 dan V4. Sadapan
ekuifasik itu disebut sebagai sadapan transisi. Saat terjadi lebih awal
daripada sadapan V3, peralihan ini disebut sebagai peralihan awal. Saat
terjadi setelah sadapan V3, peralihan ini disebut sebagai peralihan akhir.
Harus ada pertambahan bertahap pada amplitudo gelombang R antara sadapan V1 dan
V4. Ini dikenal sebagai progresi gelombang R. Progresi gelombang R yang
kecil bukanlah penemuan yang spesifik, karena dapat disebabkan oleh sejumlah
abnormalitas konduksi, infark otot jantung, kardiomiopati, dan keadaan
patologis lainnya.
Sadapan V3
ditempatkan di antara sadapan V2 dan V4.
Sadapan V5
ditempatkan secara mendatar dengan V4 di linea axillaris anterior.
Sadapan V6
ditempatkan secara mendatar dengan V4 dan V5 di linea midaxillaris.
Sebuah
elektrode tambahan (biasanya hijau) terdapat di EKG 4 dan 12 sadapan modern,
yang disebut sebagai sadapan dasar yang menurut kesepakatan ditempatkan di kaki
kiri, meski secara teoretis dapat ditempatkan di manapun pada tubuh. Dengan EKG
3 sadapan, saat 1 dipol dipandang, sisanya menjadi sadapan dasar bila tiada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar