Pengikut

Kamis, 04 Oktober 2012

Kerajaan Islam Indonesia : ACEH


Kerajaan Aceh berkembang sebagai kerajaan Islam dan mengalami kejayaan pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda. Secara geografis letak kerajaan Aceh sangat strategis yaitu di Pulau Sumatera bagian utara dan dekat dengan jalur pelayaran perdagangan internasional pada masa itu, yaitu di sekitar Selat Malaka.
1. Kehidupan Politik
Berdasarkan kitab Bustanul’ssalatin yang berisi tentang silsilah sultan-sultan Aceh, yang dikarang oleh Nuruddin ar Raniri tahun 1637 M dan juga berdasarkan berita-berita orang Eropa diketahui bahwa Kerajaan Aceh telah berhasil membebaskan diri dari kekuasaan Kerajaan Pedir.
Sultan Iskandar Muda memerintah Aceh dari tahun 1607-1636 M. Di bawah pemerintahannya, Kerajaan Aceh mengalami masa kejayaannya. Kerajaan Aceh tumbuh menjadi kerajaan besar dan berkuasa atas perdagangan Islam, bahkan menjadi bandar transisto yang dapat menghubungkan dengan pedagang Islam di dunia barat.
Untuk mencapai kebesaran kerajaan Aceh, Sultan Iskandar Muda meneruskan perjuangan Aceh dengan menyerang Potugis dan Kerajaan Johor di Semenanjung Malaya. Tujuannya adalah menguasai jalur perdagangan di Selat Malaka dan menguasai daerah-daerah penghasil lada. Sultan Iskandar Muda juga menolak permintaan Inggris dan Belanda untuk membeli lada di pesisir Sumatera bagian Barat. Di samping itu, Kerajaan Aceh melakukan pendudukan terhadap daerah-daerah seperti Aru, Pahang, Kedah, Perak dan Indragiri, sehingga di bawah pemerintahan Sultan Iskandar Muda, Kerajaan Aceh memiliki kekuasaan yang sangat luas.
Pada masa kekuasaannya terdapat dua orang ahli tasawwuf yang terkenal di Aceh, yaitu Syech Syamsu’ddin bin Abdu’llah a-Samatrani dan Syech Ibrahim as-Syamsi. Setelah Sultan Iskandar Muda wafat tahta Kerajaan Aceh digantikan oleh menantunya yang bergelar Sultan Iskandar Thani.
Penyebab kemunduran Kerajaan Aceh
·    Setelah Sultan Iskandar Muda wafat tahun 1636 tidak ada raja-raja besar yang mampu mengendalikan daerah Aceh yang demikian luas. Di bawah Sultan Iskandar Thani (1637-1641 M), kemunduran itu mulai terasa dan terlebih lagi setelah meninggalnya Sultan Iskandar Thani.
·    Timbulnya pertikaian yang terus-menerus di Aceh antara golongan bangsawan (teuku) dengan golongan ulama (teungku) yang mengakibatkan melemahnya Kerajaan Aceh.
·    Daerah-daerah kekuasaannya banyak yang melepaskan diri seperti Johor, Pahang, Perak, Minangkabau dan Siak.
2. Kehidupan Ekonomi
Dalam masa kejayaannya, perekonomian Aceh berkembang pesat. Daerahnya yang subur banyak menghasilkan lada. Kekuasaan Aceh atas daerah-daerah pantai Timur dan Barat Sumatera menambah jumlah ekspor ladanya. Penguasaan Aceh atas beberapa daerah di Semenanjung Malaka menyebabkan bertambahnya bahan ekspor penting seperti timah dan lada yang dihasilkan di daerah itu.

FROM : 
http://hasheem.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar