Fungsi Aki Mobil
·
Menyuplai
power listrik ke starter dan sistem pengapian untuk menyalakan mesin.
·
Menyuplai
power listrik tambahan yang diperlukan pada kendaraan ketika melebihi
persediaan dari sistem pengisian.
·
Sebagai
stabiliser dalam sistem power listrik. Accu menstabilkan volt dan mencegah
kerusakan komponen-komponen lain dalam sistem kendaraan tersebut.
Cara Kerja Aki Mobil
PERUBAHAN KIMIA SELAMA PENGISIAN DAN
PEMAKAIAN
Kondisi Bermuatan Penuh [/b] Kondisi Terpakai Habis
Kondisi Bermuatan Penuh [/b] Kondisi Terpakai Habis
Pelat(+)
Elektrolit 2H2SO4 PEMAKAIAN Pelat(+) Elektrolit Pelat(-)
PB02 Timbal + Asam Sulfat dan Air - -----------> PbSO4 Timbal Sulfat + 2H2O air + PbSO4
Peroksida <---------- Timbal
PB02 Timbal + Asam Sulfat dan Air - -----------> PbSO4 Timbal Sulfat + 2H2O air + PbSO4
Peroksida <---------- Timbal
PENGISIAN Sulfat
1.
PERUBAHAN KIMIA PADA SAAT PELEPASAN MUATAN LISTRIK
Aki memberikan aliran listrik jika dihubungkan dengan rangkaian luar misalnya, lampu, radio dan lain-lain. Aliran listrik ini terjadi karena reaksi kimia dari asam sulfat dengan kedua material aktif dari plat positif dan plat negatif. Pada saat pelepasan muatan listrik terus menerus, elektrolit akan bertambah encer dan reaksi kimia akan terus berlangsung sampai seluruh bahan aktif pada permukaan plat positif dan negatif berubah menjadi timbal sulfat. Jika Aki tidak dapat lagi memberi aliran listrik pada voltage tertentu, maka aki tersebut dalam keadaan lemah arus (soak).
2. PERUBAHAN KIMIA PADA SAAT PENGISIAN MUATAN LISTRIK
Pada proses pengisian muatan listrik, kembali terjadi proses reaksi kimia yang berlawanan dengan reaksi kimia pada saat pelepasan muatan. Timbal peroksida terbentuk pada plat positif dan timbal berpori terbentuk pada plat negatif, sedangkan berat jenis elektrolit akan naik, karena air digunakan untuk membentuk asam sulfat. Aki kembali dalam kondisi bermuatan penuh.
Aki memberikan aliran listrik jika dihubungkan dengan rangkaian luar misalnya, lampu, radio dan lain-lain. Aliran listrik ini terjadi karena reaksi kimia dari asam sulfat dengan kedua material aktif dari plat positif dan plat negatif. Pada saat pelepasan muatan listrik terus menerus, elektrolit akan bertambah encer dan reaksi kimia akan terus berlangsung sampai seluruh bahan aktif pada permukaan plat positif dan negatif berubah menjadi timbal sulfat. Jika Aki tidak dapat lagi memberi aliran listrik pada voltage tertentu, maka aki tersebut dalam keadaan lemah arus (soak).
2. PERUBAHAN KIMIA PADA SAAT PENGISIAN MUATAN LISTRIK
Pada proses pengisian muatan listrik, kembali terjadi proses reaksi kimia yang berlawanan dengan reaksi kimia pada saat pelepasan muatan. Timbal peroksida terbentuk pada plat positif dan timbal berpori terbentuk pada plat negatif, sedangkan berat jenis elektrolit akan naik, karena air digunakan untuk membentuk asam sulfat. Aki kembali dalam kondisi bermuatan penuh.
Cara Merawat Aki Mobil
Beberapa
hal yang perlu diperhatikan untuk perawatan aki adalah:
- Ketinggian air aki
Periksa batas ketinggian air aki setiap 2 sampai 4 bulan (bisa lebih sering -bergantung pemakaian). Gunakan VITTA-Q jika ingin air aki lebih awet.. - Terminal
aki
Terminal aki (positif maupun negatif) harus dijaga kebersihannya agar aliran energi tidak terhambat. Gunakan sikat untuk membersihkan terminal. - Aki lama tidak
digunakan
Jika memarkir kendaraan atau tidak menggunkan mesin dalam waktu lama (lebih dari 1 minggu), sebaiknya lepaskan terminal negatif aki. Ini akan mencegah kehilangan energi aki (self discharge) secara otomatis. - Perjalanan
Kendaraan
Alternator akan mengisi aki (baterai) sewaktu kendaraan berjalan. Walau demikian, dibutuhkan 20 menit untuk mengisi penuh aki.
Sarannya, kurangi perjalanan pendek dengan kendaraan. Melakukan starter yang terlalu sering akan memperpendek umur aki.
Hal-hal
yang perlu dihindari :
- Menguras air aki; apalagi dengan
air panas.
- Charge
aki dengan ampere tinggi, biasanya untuk mengejar waktu singkat -
hanya 2 atau 3 jam.
Jika aki mati saat kendaraan berjalan, gunakan jumper atau mendorong kendaraan dengan posisi gigi transmisi no.1.
Setelah itu gunakan Vitamin Aki (VITTA-Q).
Umur aki di Indonesia relatif bertahan 1 s/d 2 tahun. Agar umur aki bisa bertahan lebih lama dan pemakaiannya optimal, gunakan VITTA-Q.
Umur
Aki Mobil
Aki memiliki batas usia pakai tergantung kondisi
kendaraan, beban dan perawatannya. Umumnya usia pakai aki berkisar antara 1
hingga 2,5 tahun. Setelah itu aki akan turun kemampuannya. Hal itu diakibatkan
oleh semakin banyaknya deposit atau timbunan sulfat pada permukaan sel aki seiring
dengan usia pakainya.
Pada batas-batas tertentu deposit sulfat menjadi semakin tebal sehingga proses penyimpanan dan pengisian arus listrik sulit terjadi. Kalau sudah seperti itu, tak ada jalan lain selain menggantinya dengan aki yang baru. Padahal seperti kita ketahui harga aki kian mahal, sementara pengguna mobil maupun motor cenderung menambah berbagai asesori elektrik yang ujung-ujungnya menambah beban aki yang otomatis membuat usia pakai aki menjadi lebih singkat.
Sebenarnya usia pakai aki bisa disiasati agar lebih lama. Caranya dengan membersihkan deposit yang menumpuk pada sel-sel aki agar kembali berfungsi optimal dengan ethylenediamineatetraaceticacid-tetrasodium salt atau lebih mudahnya dengan sebutan Na4-EDTA yang dapat dibeli di toko bahan kimia. Bentuknya berupa serbuk putih yang jika terkena udara berubah menjadi cair secara perlahan.
Sebelum
memulai terapi pemberian suplemen pada aki, siapkan sendok makan, wadah/gelas,
gelas ukur, corong dan 1 botol air aki murni/aquadest (hanya air aki botol
biru, bukan yang merah dan jangan pakai air mineral dalam kemasan).
Untuk tahap awal campurkan 1 sendok makan EDTA ke dalam wadah. Setelah itu tuangkan air aki murni (aquadest) sebanyak 500cc/0,5 liter dan aduk hinga larut. Dengan bantuan corong, tuangkan larutan tersebut pada lubang pengisian aki hingga mencapai batas normal.
Tak usah panik jika timbul gelembung -gelembung udara pada air aki yang diberi EDTA. Itu menandakan zat mulai bereaksi. Charge aki dengan cara menghidupkan mesin beberapa saat atau jalankan kendaraan seperti biasa.
Pada batas-batas tertentu deposit sulfat menjadi semakin tebal sehingga proses penyimpanan dan pengisian arus listrik sulit terjadi. Kalau sudah seperti itu, tak ada jalan lain selain menggantinya dengan aki yang baru. Padahal seperti kita ketahui harga aki kian mahal, sementara pengguna mobil maupun motor cenderung menambah berbagai asesori elektrik yang ujung-ujungnya menambah beban aki yang otomatis membuat usia pakai aki menjadi lebih singkat.
Sebenarnya usia pakai aki bisa disiasati agar lebih lama. Caranya dengan membersihkan deposit yang menumpuk pada sel-sel aki agar kembali berfungsi optimal dengan ethylenediamineatetraaceticacid-tetrasodium salt atau lebih mudahnya dengan sebutan Na4-EDTA yang dapat dibeli di toko bahan kimia. Bentuknya berupa serbuk putih yang jika terkena udara berubah menjadi cair secara perlahan.
Untuk tahap awal campurkan 1 sendok makan EDTA ke dalam wadah. Setelah itu tuangkan air aki murni (aquadest) sebanyak 500cc/0,5 liter dan aduk hinga larut. Dengan bantuan corong, tuangkan larutan tersebut pada lubang pengisian aki hingga mencapai batas normal.
Tak usah panik jika timbul gelembung -gelembung udara pada air aki yang diberi EDTA. Itu menandakan zat mulai bereaksi. Charge aki dengan cara menghidupkan mesin beberapa saat atau jalankan kendaraan seperti biasa.
Jenis-Jenis
Aki dan Harga di Pasaran
Hingga saat ini aki yang populer digunakan adalah aki model basah yang berisi cairan asam sulfat
(H2SO4). Ciri utamanya memiliki lubang dengan penutup yang berfungsi untuk menambah air aki saat ia kekurangan akibat penguapan saat terjadi reaksi kimia antara sel dan air aki. Sel-selnya
menggunakan bahan timbal (Pb).
Kelemahan aki jenis ini adalah pemilik harus rajin memeriksa ketinggian level air aki secara rutin.
Cairannya bersifat sangat korosif. Uap air aki mengandung hydrogen yang cukup rentan terbakar dan meledak jika terkena percikan api.
Memiliki sifat self-discharge paling besar dibanding aki lain sehingga harus dilakukan penyetruman
ulang saat ia didiamkan terlalu lama.
Berikut beberapa harga aki konvensional :
YUASA
|
CONV
12N24-3
|
408.000
|
YUASA
|
CONV
12N24-4
|
408.000
|
GS
|
CONV NS 60
|
475.000
|
2. Accu Hybrid
Pada dasarnya aki hybrid tak jauh berbeda dengan aki basah. Bedanya terdapat pada material komponen sel aki. Pada aki hybrid selnya menggunakan low-antimonial pada sel (+) dan kalsium pada sel (-). Aki jenis ini memiliki performa dan sifat self-discharge yang lebih baik dari aki basah konvensional.
Berikut beberapa harga aki hybrid :
GS
|
NS 40 Z
Hybrid
|
513.000
|
GS
|
NS 40 ZL
Hybrid
|
513.000
|
GS
|
NS 50 Z
Hybrid
|
690.000
|
|
|
|
3. Accu Calcium
Kedua selnya, baik (+) maupun (-) mengunakan material kalsium. AKi jenis ini memiliki kemampuan
lebih baik dibanding aki hybrid. Tingkat penguapannya pun lebih kecil dibanding aki basah konvensional.
4. Accu Bebas
Perawatan/Maintenance Free (MF)
Aki jenis ini dikemas dalam desain khusus yang mampu menekan tingkat penguapan air aki. Uap aki yang terbentuk akan mengalami kondensasi sehingga dan kembali menjadi air murni yang menjaga level air aki selalu pada kondisi ideal sehingga tak lagi diperlukan pengisian air aki. Aki jenis ini biasanya terbuat dari basis jenis aki hybrid maupun aki kalsium.
Aki jenis ini dikemas dalam desain khusus yang mampu menekan tingkat penguapan air aki. Uap aki yang terbentuk akan mengalami kondensasi sehingga dan kembali menjadi air murni yang menjaga level air aki selalu pada kondisi ideal sehingga tak lagi diperlukan pengisian air aki. Aki jenis ini biasanya terbuat dari basis jenis aki hybrid maupun aki kalsium.
Berikut beberapa harga aki MF :
GS
|
MF N 50
|
595.000
|
GS
|
MF N 50 Z
|
699.000
|
GS
|
MF NS 70
|
757.000
|
|
|
|
5. Accu Sealed (aki tertutup)
Aki jenis ini selnya terbuat dari bahan kalsium yang disekat oleh jaring berisi bahan elektrolit
berbentuk gel/selai. Dikemas dalam wadah tertutup rapat. Aki jenis ini kerap dijuluki sebagai aki
kering. Sifat elektrolitnya memiliki kecepatan penyimpanan listrik yang lebih baik.
Karena sel terbuat dari bahan kalsium, aki ini memiliki kemampuan penyimpanan listrik yang jauh
lebih baik seperti pada aki jenis calsium pada umumnya. Pasalnya ia memiliki self-discharge yang sangat kecil sehingga aki sealed ini masih mampu melakukan start saat didiamkan dalam waktu cukup lama.
Kemasannya yang tertutup rapat membuat aki jenis ini bebas ditempatkan dengan berbagai posisi tanpa khawatir tumpah. Namun karena wadahnya tertutup rapat pula aki seperti ini tidak tahan pada temperatur tinggi sehingga dibutuhkan penyekat panas tambahan jika ia diletakkan di ruang mesin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar